Besucher

Donnerstag, 4. Oktober 2007

Au-Pair Londra

















Londra Septory:
"...kini saya buktikan, bahwa bahasa Jerman itu penting ! "



----- Original Message -----
Sent: Thursday, October 04, 2007 2:32 PM
Subject: Pengalaman-pengalaman

PENGALAMAN & PROSES MENJADI AU-PAIR

Apa itu Au-Pair?
Bulan Oktober 2006, untuk pertama kalinya saya mendengar tentang Au-pair Maedchen! Waktu itu saya diberikan satu alamat Website oleh salah seorang dosen saya, dan kemudian saya membukanya di Internet.
Dari situlah saya tahu tugas tentang seorang Au-Pair dan keuntungan mengikuti program Au-pair. Saya tertarik dan kemudian mendaftar untuk menjadi Au-pair lewat internet.

Bulan Februari 2007 saya mendapat email, bahwa ada salah satu keluarga di Jerman menginginkan saya untuk menjadi Au-pair di keluarga mereka, dan mengharapkan saya untuk berangkat dalam bulan itu, tentu saja itu sangat mustahil. Saya langsung membatalkan, dengan alasan studi, lagipula waktu itu saya belum siap, karena waktu yang sangat singkat. Sebenarnya saya telah berdoa, jika Tuhan menghendaki saya menjadi Au-pair, saya ingin berangkat pada bulan Oktober 2007.
Setelah pembatalan itu, semua orang menyalahkan saya, bahawa saya telah menyia-nyiakan kesempatan emas itu, tetapi dalam hati saya percaya, bahwa ada jalan lain menuju ke situ. Jika jalan ini tertutup, Tuhan akan membuka jalan lain, itu keyakinan saya. Saya kemudian mulai mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan Studi saya, seperti pengajuan judul skripsi dan kemudian penelitian, karena saya tidak mau menyia-nyiakan waktu hanya karena hal itu. Waktu itu saya sangat yakin, bahwa ada kesempatan lain bagi saya.

Bulan April 2007, saya membaca sebuah Brosur tentang Au-pair dari PT Fitzeman, yang ada di kampus saya. Saya kemudian berkata dalam hati saya, bahwa ini adalah kesempatan saya, ini adalah jalan yang Tuhan kasih untuk saya. Kemudian saya mulai berdoa dan membicarakan hal ini dengan orang tua saya. Awalnya mereka takut, tetapi saya meya
kinkan mereka, bahwa agennya jelas, dan saya akan tetap menjaga kepercayaan mereka kepada saya, sehingga akhirnya mereka setuju.
Bulan Mei 2007, saya mengirimkan email kepada PT Fitzeman, dan mendaftar untuk mengikuti program Au-pair. Kemudian saya mengikuti semua proses, mulai dari wawancara, sampai pengisian Formulir pengurusan passport dan lain-lainnya. Satu hal yang membuat saya sangat bersemangat yaitu ketika saya berbicara dengan Frau Simona Stroh (Leiterin der Au-Pair-Agentur Horizont di Jerman), dan dia mengatakan bahwa bahasa Jerman saya sangat bagus, itu satu hal yang sangat penting bagi saya, karena selama saya belajar bahasa Jerman, orang-orang di lingkungan saya selalu meremehkan. Mereka berpendapat bahwa saya akan sulit mendapatkan pekerjaan, kalau saya belajar bahasa Jerman, karena itu saya akan membuktikan kepada mereka bahwa anggapan itu sangat salah.

Awal Bulan agustus 2007, saya mendapat informasi dari Fitzeman, bahwa ada keluarga yang menginginkan saya menjadi Au-pair di keluarga mereka. Mereka kemudian menelepon saya dan berbicara langsung dengan saya. Dan orang Jerman kedua yang mengatakan bahwa bahasa Jerman saya sangat bagus adalah Gastmutter saya. Saya sangat gembira mendengarnya dan hal itu sangat memotifasi saya.
Tanggal 25 Agustus 2007, saya akhirnya berangkat ke Jakarta untuk pengurusan Visa dan sekaligus persiapan untuk ke Jerman. Di Jakarta, saya mengikuti training di JERMANclub milik PT Fitzeman. Di sana saya membantu dalam mengajar di Kinder Garten dan mengajar Ibu-ibu yang belum mengenal huruf (Program Pemberantasan Buta Aksara yang merupakan kerjasama JERMANclub dengan Pemerintah). Pertama kali melihat ibu-ibu itu, hati saya sangat tersentuh. Mereka adalah orang-orang yang berusia kira-kira 40 tahun ke atas dari suku Betawi asli, yang memiliki semangat tinggi untuk belajar membaca dan menulis. Saya sangat terkesan dan saya ingin sekali mengajar mereka dan memberikan ilmu yang saya miliki. Setiap hari senin sampai kamis tugas saya adalah mengajarkan ibu-ibu ini membaca dan menulis.
Dalam mengajar mereka, saya banyak mendapat pelajaran. Saya sangat senang melihat semangat mereka, mereka juga tidak menolak saya, bahkan mereka sangat senang. Saya banyak belajar budaya mereka, bagaimana saya orang Ambon bisa menyesuaikan diri dengan mereka orang Betawi. Saya belajar beradaptasi dengan lingkungan mereka, bagaimana berbicara dengan mereka, bagaimana mengajar mereka supaya mengerti, bahkan saya banyak belajar soal kesabaran. Saya harus sabar menghadapi 10 sampai 15 orang yang memiliki karakter dan daya tangkap yang berbeda, tetapi saya sangat mengasihi mereka. Mereka seperti orang tua saya sendiri, karena itu saya tidak merasa bosan untuk mengajar mereka.Mereka selalu setia dan tekun untuk belajar. Saya selalu memotifasi mereka supaya mereka tetap semangat untuk belajar.
Selain itu saya juga mendapat pelajaran di FITZKindergarten, bagaimana mengajarkan anak, bermain dan belajar dengan mereka.
Pengalaman seperti ini tidak akan pernah saya dapatkan, jika saya tidak mengikuti program Au-pair ini. Saya benar-benar sangat bersyukur untuk hal ini, karena bagi saya tidak semua orang memiliki kesempatan seperti yang saya miliki.



Cerita berikutnya...setelah londra berada di Jerman



http://www.trafficzap.com/exchange/index.php?rid=77452

Keine Kommentare: