Besucher

Sonntag, 28. Oktober 2007

Au-Pair Yolani

Yolani :

"...orang lain saja peduli, kenapa saya tidak?"






Pertama kali saya mengetahui tentang Au-pair yaitu dari Eby & k Mira. Mereka sering cerita ke saya tentang apa itu Au-Pair, syarat-syarat untuk mengikuti Au-pair, juga tentang Gastfamilie & foto-foto anak yang akan mereka asuh. Respons saya waktu itu biasa biasa saja & tidak ada rencana untuk mendaftar sebagai anggota Au-Pair berikutnya. Sampai suatu saat tepat tanggal 17 Juni 2007,( 2 hari setelah saya lulus ZD ) saya dipanggil sama Frau Serpara( Ketua Program Studi Bahasa Jerman, yang juga merupakan pembimbing akademik saya ). Beliau menjelaskan panjang lebar kepada saya tentang Au-pair & menganjurkan saya untuk ikut program Au-pair. Setelah saya berbicara dengan ibu Serpara, saya jadi tertarik untuk mengikuti program Au-pair, tapi bukan untuk tahun ini melainkan tahun depan (2008), karena saya harus menyelesaikan beberapa mata kulia yang masih tertunda. Orang tua saya juga setuju dengan rencana saya itu.

Namun sekitar tanggal 4 atau 5 Oktober lalu,waktu saya lagi main di rumah teman, k dessy menelpon saya & menyuruh saya segera ke kampus secepatnya karena sedang ditunggu sama Frau Serpara & Herr Ott. Dan saya segera ke kampus dan menemui mereka. Ternyata Frau Serpara & Herr Ott meminta saya untuk mendaftar Au-pair 2007 secepatnya, katanya itu baik untuk masa depan saya. Saya jadi terharu dan berpikir "Orang lain saja peduli dengan masa depan saya. Kenapa saya sendiri tidak bisa melakukan yang terbaik untuk masa depan saya??".


Foto tengah :
Kegiatan masak bareng, persiapan tour ke Tangkuban Perahu

Dari situlah saya termotivasi untuk mengikuti Au-pair. Walaupun sebenarnya bahasa jerman saya masih dibawah standar,tapi saya punya prinsip "Bisa karena Biasa" itu yang membuat saya tidak takut untuk mendaftar sebagai anggota Au-pair 2007. Dan tujuannya yaitu supaya saya bisa memperbaiki bahasa saya nanti. Kemudian saya membicarakannya dengan orang tua saya, dan puji Tuhan mereka sangat mendukung, dan bersedia menanggung biayanya. Kemudian saya menghubungi Herr Ebeth untuk diwawancarai. Setelah itu dengan bantuan teman-teman, saya membuat pelamaran, mengurus surat-surat& passport. Setelah semuanya selesai, tanggal 18 oktober saya dan ke 2 teman saya berangkat ke Jakarta untuk mengikuti kursus sambil menunggu Gastfamilie.






Baca juga Artikel lainnya:

Dessy:

Londra:

Veronika:

Miranda:

Febry:


Kumpulan Artikel :
Kemampuan mendongeng penting untuk adaptasi dengan Gastkinder



http://www.trafficzap.com/exchange/index.php?rid=77452

Keine Kommentare: